Metavana: SEBAB TUHAN MENITIS DI UJUNG-UJUNG NADIMU SENDIRI



oleh: Metavana



ia tak menitis di ujung kaki pemangku titah di dalam istana, juga tak menitis di ujung kaki para pertapa ideologi di puncak-puncak gunung. karenanya mereka yang duduk di meja besar istana dan melipati kitab-kitab suci mereka di puncak gunung tak perlu kau sembah; sebab ia tak menitis di sel-sel kehidupan orang lain yang tak dipompai oleh 80 cc darah di tiap menit detak jantungmu sendiri.

aku melihat kawan-kawan yang turut kuperjuangkan di jalanan: dengan nyanyian dan pakaian simbolik yang turut aku rapalkan. hanya kemudian aku bertanya, sampai kapan kita terbiasa dengan pembodohan?sebab rasa kasihan bukanlah ucapan selamat datang di jalan kebenaran.
jika di dalam sistem yang membelenggu kita sekarang, kita menjadi miskin dan serba berkesusahan, adakah kita juga turut menengok ke buku-buku jari kita masing-masing juga? adakah buku-buku jari kita telah banyak mengeras, mengadu, menyentuh segala yang tak semanis tuts-tuts perangkat kerja di gedung kantoran bertingkat? maksudku, jika kau bilang kau menolak sistem yang membentuk konsumerisme yang menjadikan kita begini miskin, mengapa kau sendiri juga menginginkan sepatu yang licin, sisir yang mengkilat, atau kuku yang marak kosmetik? manakala kupikir, kita ini bukan marah pada sistem yang menginjak-injak kita, tapi kita hanya iri pada orang-orang yang bisa berada di posisi atas di dalam sistem ini.aku akan kembali bertanya, untuk kau menengok kembali buku-buku jarimu dan menghitung komposisi waktu yang otakmu berikan padanya: untuk menengadah dan meminta kasihan atau untuk kembali mengusahakan perlawanan?

sebab dalam beberapa keraguan yang bukan sekali dua kali terlintas di dalam kepalaku, tidakkah jika kita tak dapat memahami apa yang sebenarnya kita ingin bongkar dari sistem ini, hanya akan menghasilkan kelas borjuis baru? aku berbicara tentang kita sendiri yang membenci orang-orang kaya sebab kita juga bermimpi bisa menghabiskan puluhan ribu rupiah untuk segelas kopi yang bayaran penanaman bibitnya pun tak juga cukup menyekolahi anak-anak kita.

jangan kau bergerilya untuk menghancurkan istana jika yang kau impikan adalah memiliki istana bagimu sendiri.
oleh karenanya kutekankan kembali bahwa jalan pembebasan tidak beranak dari meminta-minta rasa kasihan.

kau tak sedang berbicara revolusi dan perjuangan orang-orang kiri, saudara-saudaraku yang menyebut diri sebagai kaum proletar, jika yang kau harapkan kemerdekaan itu diberikan pada telapak tanganmu yang hanya memberi esensi dirimu sendiri sebagai entitas yang hanya berharga sebuah rasa kasihan.
jika kau ingin merdeka, mengapa tak juga kau pahami bahwa kemerdekaan hanya akan mengada dengan memerdekakan dirimu sendiri? tidak ada yang bisa memerdekakanmu selain dirimu sendiri.

sebab kita tak mungkin terus mengekor meski atas nama teori-teori revolusi: pergerakan bukanlah dogma yang kaku - sebab sejarah tak seharusnya berhenti hanya pada teori yang dicuri dari kondisi berabad lalu untuk disandingkan atas kemanusiaan di abad yang kini.

kesadaran akan posisi kita yang dihempit dalam sistem yang brengsek ini bukan seharusnya menjadi alasan untuk memilih menyebut diri sebagai entitas yang lemah. biar mereka berpikir bahwa kita dilemahkan, tapi pembebasan hanya akan tercapai dengan menolak pelemahan penguasa. sampai kapan kau akan membiarkan diri digerakkan oleh teori-teori orang lain tanpa pernah berani mempertanyakan dan mengolahnya dalam dirimu sendiri?
jangan “tidak sekolah” kau jadikan pembenaranlah! kau tengok wiji thukul, kau tengok marsinah; adakah mereka berjuang dengan wangi bangku kuliahan?

sebab kemanusiaan tidak terjamin di mahalnya gedung sekolahan. sebab keadilan tidak terjamin di paket-paket makan malam penuh gizi. oleh sebab itu perubahan tak berasal dari tangan yang hanya bisa meminta. oleh sebab itu pembebasan tak berasal dari kepala-kepala yang menyebut dirinya lemah apalagi menyebut patut disebut tak berdaya.

keadilan yang tak turun dari kolong langit itu harus kau ingat,
sebab tuhan menitis di ujung-ujung nadimu sendiri.

-
mtvn.
bising pinggiran jakarta, 20.08.12. 




Sumber: metavana
waktu : 0: 25, hari Minggu, 26 Agustus 2012

Comments

Artikel Populer di black horse

Cara Mengisi KRS/ Melihat KHS UNIMED Terbaru

mengaktifkan kembali IDM yg Fake serial (meminta kode registrasi)

Klik di sini Untuk Mendaftar Pemilihan Kabupaten Tempat PPL Unimed 2012-2013